Selasa, 20 Oktober 2015 M - 7
Muharram 1437 H
Oleh: Wiza Novia Rahmi
ilustrasi |
MTI Canduang – JUSTIC. Salah satu hari-hari besar yang diperingati oleh umat Islam ialah
pada bulan Muharram. Setiap tanggal
satunya, merupakan pergantian tahun baru hijriyah. Sama dengan yang kita
rasakan beberapa hari terakhir, seluruh umat Islam mesti bersyukur atas
pergantian tahun ini. Walaupun di wilayah kita -khususnya- masih diselimuti kabut asap. Di sisi yang
sama, hari-hari besar dalam Islam selalu memiliki keutamaan-keutamaan atau
keistimewaan. Sepuluh Muharram misalnya, memiliki banyak keutamaan dan banyak
peristiwa yang dialami oleh Nabi/Rasul pada tanggal ini. Termasuk juga peristiwa yang dilakukan oleh orang-orang
kafir. Karena demikian, sepuluh Muharram ini disebut sebagai hari ‘Asyura. Dan
sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk berpuasa.
Sebagaimana dikutip dari Terjemah Tanbihul Ghafilin Jilid II
halaman 13, bahwa terdapat hadits yang mengatakan tentang puasa pada hari
‘Asyura. Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Abbas r.a. yang
artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa pada hari
‘Asyura (tanggal 10) dari Muharram maka Allah ta’ala akan memberi kepadanya
pahala 10.000 malaikat. Barangsiapa yang berpuasa pada hari ‘Asyura dari
Muharram maka ia akan diberi pahala 10.000 orang yang menunaikan ibadah haji
dan umrah, dan 10.000 orang yang mati syahid. Barangsiapa yang tangannya
mengusap kepala anak yatim pada hari ‘Asyura maka Allah ta’ala mengangkat satu
derajat pada setiap rambut. Barangsiapa yang memberi buka puasa seorang mukmin
pada malam ‘Asyura maka seolah-olah ia memberi buka dan mengenyangkan ummat
Muhammad saw.”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, sungguh Allah
mengutamakan hari ‘Asyura melebihi hari-hari yang lain”. Beliau bersabda: “Ya.
Allah ta’ala menciptakan langit dan bumi pada hari ‘Asyura; Dia menciptakan
gunung pada hari ‘Asyura; Dia menciptakan lautan pada hari ‘Asyura; Dia
menciptakan lauh dan qalam pada hari ‘Asyura; Dia menciptakan Nabi Adam pada
hari ‘Asyura; Dia menciptakan Hawwa’ pada hari ‘Asyura; Dia menciptakan sorga
dan memasukkan Nabi Adam ke dalam sorga pada hari ‘Asyura; Nabi Ibrahim lahir
pada hari ‘Asyura; Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api pada hari ‘Asyura;
Dia menenggelamkan Fir’aun pada hari ‘Asyura; Dia menghilangkan cobaan dari
Nabi Ayyub pada hari ‘Asyura; Allah menerima taubat Nabi Adam pada hari
‘Asyura; Dia mengampuni dosa Nabi Dawud pada hari ‘Asyura; Dia mengembalikan
kerajaan Nabi Sulaiman pada hari ‘Asyura; Nabi Isa dilahirkan pada hari ‘Asyura;
Allah mengangkat derajat Nabi Idris dan mengangkat Nabi Isa (ke langit) pada
hari ‘Asyura; dan hari kiama nanti jauh
pada hari ‘Asyura.”
Dari terjemahan hadits tersebut
dapat difahami bahwa dengan berpuasa pada hari ‘Asyura banyak keuntungan yang
akan diperoleh, yaitu:
·
Mendapatkan pahala 10.000 malaikat
·
Mendapatkan pahala 10.000 orang yang melaksanakan ibadah haji dan
umrah
·
Mendapatkan pahala 10.000 orang yang mati syahid
·
Dengan mengusap kepala anak yatim, diangkat satu derajat untuk
setiap helai rambutnya
· Dengan memberi buka puasa satu orang mukmin, seolah telah memberi
buka dan mengenyangkan perut segenap ummat Nabi Muhammad saw
Kemudian juga dikatakan mengenai
keutamaan lain dari berpuasa pada hari ‘Asyura ialah dapat menebus puasa satu
tahun.
Keuntungan-keuntungan di atas
diberikan karena pada hari ‘Asyura terjadi beberapa peristiwa, yaitu:
·
Diciptakan langit dan bumi
·
Diciptakan gunung dan lautan
·
Diciptakan lauh dan qalam
·
Diciptakan Nabi Adam dan Hawwa’
·
Diciptakan sorga
·
Dimasukkan Nabi Adam ke dalam sorga
·
Dilahirkan Nabi Ibrahim dan diselamatkan dari api
·
Ditenggelamkan Fir’aun
·
Dihilangkan cobaan dari Nabi Ayyub
·
Diterima taubat Nabi Adam
·
Diampuni dosa Nabi Dawud
·
Dikembalikan kerajaan Nabi Sulaiman
·
Dilahirkan Nabi Isa
·
Diangkat derajat Nabi Idris
·
Diangkat Nabi Isa ke langit
·
Terjadi hari kiamat kelak
Selain yang tersebut di atas, dalam
Terjemah Tanbihul Ghafilin Jilid II halaman 15 juga dituliskan terjemahan
hadits yang mengatakan bahwa hari ‘Asyura merupakan hari dimana Nabi Nuh turun
dari perahunya, kemudian beliau berpuasa sebagai perwujudan dari rasa syukur.
Karenanya, sobat Justic, ikhwan wa
akhawat semua, marilah kita berpuasa pada hari’Asyura. Hari yang memiliki
banyak keistimewaan, keutamaan, keuntungan, terpenting jalankan dengan penuh keikhlasan
serta mengharap ridho dari Allah SWT. Serta untuk bekal di akhirat kelak, untuk
layak berada di Sorga-Nya yang amat kita rindukan. | Wiza Novia Rahmi
Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN SEPULUH MUHARRAM"